Ada Apa Dengan PemDes Ahuangguluri Selama Dinahkodai Sekdes….?

KONSEL ,ASPIRANESW.ID –  Sejak Kurang Sehatnya Kades Ahungguluri ‘SUKIRNO’, roda pemerintahan  Dinahkodai Sekdes  manjadi kontroversi, beredarnya informasi diluar Desa bahwa pengadaan bibit ikan lele Sangkuriang yang seharus tersalur ditahun 2022 namun disalurkan di tahun 2023.

Dengan adanya isu isu yang beredar Desa Ahuangguluri terkait pengadaan bibit ikan lele Sangkuriang belum semua terealisasi dimasyarakat yang sebanyak kurang lebih tiga puluh tujuh ribu ekor (37.000) di Tahun 2023 ini,maka dari itu tim gabungan beberapa awak media Senin 6 Februari 2023 yang lalu bertandan didesa Ahungguluri Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan memastikan kebenaran isu isu tersebut.

Warga masyarakat Desa Ahuangguluri yang ditemui membenarkan bahwa ada bantuan bibit ikan air tawar dan kami sudah menerima sebanyak kurang lebih 120 ekor ditambah satu kilo pakannya ditahun ini, kemudian ia menunjukkan ikan yang dia terima. Ini ikan kami terima agak kecil sekitar 5 cm,di awal bulan Pebruari dan ada juga dipertengahan bulan Januari,ucap sala satu warga yang enggak mau disebut namanya.

Baca Juga:  Gandeng UPN -Veteran Jogjakarta, PJS Sumsel Selenggarakan UKW Angkatan 1

Untuk lebih pasti informasi lanjut menuju kekediaman Tim Pengelolah Kegiatan(TPK), Alhamdulillah ketua TPK Desa Ahuangguluri menjelaskan kegiatan ketapan 20% terdiri dari bibit durian dan bibit ikan air tawar,bibit durian disalurkan dibulan Januari 2022,sementara diakui kalau bibit ikan air tawar lele sangkuriang tersalur di Januari/februari tahun 2023 ini,sementara sala satu awak media bertanya,’ kenapa sekarang baru tersalur sementara anggaran pembelanjaan bibit ikan kan ditahap pertama dan dua tahun 2022 cair…….?.

TPK Desa Ahuangguluri terdiam sejenak kemudian menjawab apa daya saya pak..! alangkah bagusnya bapak bapak ketemu saya sekdes atau bendaraha Desa karena jangan sampai keterangan saya beda nantinya,ucap TPK dengan nada lemas. Sementara sekdes dihubungi lewat via telpon berkali kali namun tidak diangkat lalu hpx sudah tidak aktif.

Lanjut TPK , bahwa jumlah harga ikan kalau saya tidak salah kurang lebih sembilan puluh delapan juta tiga ratus lima puluh lima sedangkan besaran anggaran bibit durian seratus lima belas juta lebih,kemudian ditanyakan berdasarkan impormasi bahwa pengadaan bibit durian didalam pembahasan musrembandes tidak ada usulan durian tersebut.Lalu kenapa diadakan,sekaligus berapa harga satuannya bibit durian dan bibit ikan lele Sangkuriang per ekor…!.lagi lagi TPK terdiam,lalu pak untuk lebih jelasnya semuanya lebih baik kita kompirmasi saja sama sekdes,imbuhya.

Baca Juga:  Surat Telegram Rotasi Pati Polri, Komjen Agus Andrianto Jadi Wakapolri

Di tempat terpisah dikediaman Kepala Desa Ahuangguluri ‘SUKIRNO,dengan melihat situasi pak Kades Sukirno yang kurang sehat (sakit-sakit)selama kurang lebih tiga tahun ini emang benar yang menjalankan roda pemerintahan adalah sekdes ‘KENDAR,yang tidak lain cucu kandunya sendiri yang tinggal serumah namun sekdes tidak ada ditempat,yang ditemui hanya istri Kepala desa.

Lanjut tutur istri Kades Ahuangguluri nanti besok pak kalau sudah pulang cucuku ‘KENDAR,sekaligus sekdes akan nanti saya suruh hubungi nanti bapak bapak.Kemudian keesokan harinya ketemulah Sekdes ‘Kendar’,di kediaman yang sama dirumah Kepala Desa Ahuangguluri Kecematan Baito Kabupaten Konawe Selatan menyampaikan bahwa pengadaan bibit ikan tersebut sudah tersalur ditahap ketiga dengan harga perekor 2500 termasuk pakan satu kilo per penerima yaitu kurang lebih 120 ekor KK dan pakan 1 kilogram dan bibit durian semuanya sudah selesai tersalur di awal bulan Januari tahun 2022,adapun isu isu yang beredar itu tidak benar,ucapnya Sekdes ‘Kendar’ sekolah olah tidak ada kekeliruannya dalam pelaksanaan roda pemerintahannya.

Baca Juga:  Kapolres Ponorogo Apresiasi Perguruan Pencak Silat Cuyusika Bangau Putih Bongkar Tugu

Ikan yang disalurkan kemasyarakat ukuran 3-5 cm dan ada juga 5-7 cm harga sama dalam pertanggungjawaban Rp 2500 /ekor termasuk pakan sekilo per Kepala Keluarga(KK),sementara perbub harga ikan hanya 1200 per ekor,lalu realisasi pertanggungjawaban tahap duanya gimana,,,,? sementara bibit ikan lele tersalur ditahun 2023,dan bagaimana  anggaran tahap ketiga bisa cair,,,,,?sekiranya Pihak pihak yang bertanggung jawab perlu dijadikan bahan evaluasi apa yang dilakukan Sekdes Desa Ahuangguluri ini.(tim).

Pos terkait