KONAWE SELATAN, Aspirasinews.id _ Sejumlah masyarakat melakukan aksi demonstrasi, pro dan kontra diwilayah pertambangan perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Wijaya Inti Nusantara (WIN) Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berjalan dengan damai,” (Kamis, 05/10/2023)
Aksi tersebut, nyaris menimbulkan bentrok sesama warga setempat, akan tetapi kedua bela pihak mampu mengendalikan diri mereka, serta saling menyampaikan alasan kedua bela pihak mendukung dan menolak adanya aktivitas penambangan PT WIN diarea pemukiman warga.
Menurut salah satu masyarakat setempat, Hj Kasnawati, yang pro PT WIN mengatakan, kehadiran perusahaan di desa Torobulu banyak memberikan dampak positif, diantaranya meningkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi angka pengangguran, masyarakat setempat maupun menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi dan masih banyak lagi.
“Selama ada PT WIN kami masyarakat Desa Torobulu Sejahtera, dan itu pak banyak dampak positifnya, kami selalu terima uang royalti setiap bulannya, beras gratis, dan kami bisa menyekolahkan anak kami yang dulunya hanya sampai SMP tapi dengan keberadaan PT WIN kami sudah bisa kasih kuliah anak kami,” katanya
Ia juga menuturkan terkait adanya beberapa masyarakat yang menolak aktivitas PT WIN, dirinya tidak mempersoalkan sebab ia menilai masyarakat yang menolak hanya beberapa orang saja.
“Kalau terkait adanya masyarakat yang menolak kita tidak bisah menyalahkan mereka, karena itu hak mereka, dan hanya 10 orang saja, tapi kalau PT WIN ditutup ada berapa ratus karyawan yang akan berhenti bekerja, apa mereka maukah kasih makan anak istrinya itu yang berhenti bekerja,”ungkapnya
Sementara itu, menurut salah satu masyarakat setempat, Ruhima, yang tidak setuju PT WIN melakukan pertambangan di area pemukiman Warga menilai, aktivitas perusahaan tersebut akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi warga sekitar.
“Alasan saya menolak karena ini sudah dekat sekali dengan perkampungan, dan jantung desa Torobulu, serta banyak sekali dampaknya, sekarang saja kami ini sudah mengalami kekeringan,”ujarnya
Ia juga menambahkan, selain dampak kekeringan yang telah di alami masyarakat, para Petani, nelayan dan petani tambak mendadak mengalami penurunan omset yang cukup signifikan.
“Kita punya sawah, Empang, para nelayan ikut mengalami dampak,”tambahnya
Ruhima, yang juga berprofesi sebagai ibu rumah tangga menuturkan, Pihak PT WIN melakukan pertambangan di pemukiman warga tidak pernah melakukan sosialisasi.
“Kalau dimasyarakat tidak pernah dia lakukan sosialisasi, kecuali sama pak desa mungkin, setau saya dia langsung lakukan pembayaran dan penambangan, ini hee berapa meter dari jalan,” ungkapnya
Sementara itu, Aksi Pro Kontra kedua bela pihak itu, membuat jajaran Kepolisian Resort (Polres) Konsel, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Wakil Bupati Konsel Rasyid, Serta inspektur pertambangan ESDM Republik Indonesia turun mendengar aspirasi masyarakat.
“Kami hadir di tempat ini, bukan untuk memihak kepada salah satu pihak, tetapi kami datang di tempat ini untuk meminta keterangan atau aspirasi warga kepada pemerintah untuk kemudian diberikan solusi, untuk itu diminta kepada masing masing perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya,”ujar wakil kupati konsel Rasyid
Menurut orang nomor dua di konsel itu, dari aspirasi atau keterangan warga yang disampaikan, akan dilaporkan kepada Bupati Konawe Selatan untuk diberikan solusinya.
“Jadi kami minta jangan beraksi anarkis, apalagi melakukan aktifitas yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri, karena kedua bela pihak semuanya bersaudara dan mendiami satu desa yang sama, Pak Bupati menjadwalkan, akan menemui warga bersamaan dengan kapolres pada hari Senin, sembilan oktober pekan depan,”pungkasnya
Reporter: Ferlin