Caption : Aris Mego pangilan akrab om Armeg mengajak Masyarakat Menangkan Paslon 02,ucap kepada awak media.
KOLTIM , ASPIRANEWS.ID – Kemajuan suatu daerah sangat tergantung pada kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang baik dapat membuat kebijakan yang efektif dan merakyat, sehingga dapat mempercepat target pembangunan daerah.Sabtu (9/11/24)
Aris Mego dengan panggilan Om Armeg selaku ketua pemenangan Paslon Nomor urut 2 menjelaskan bahwa yang dapat dilakukan oleh pemimpin yang baik untuk kemajuan daerah harus mengetahui situasi masyarakat secara langsung, komunikasi untuk mencapai tujuan bersama, Memberi kontribusi pada setiap persoalan, Mengajak ASN untuk lebih giat dan disiplin dalam kerja serta Peka terhadap kebutuhan masyarakat. Beber Armeg pada beberapa awak media.
“Lanjut Armeg, selain kepemimpinan, kesuksesan pembangunan daerah juga bergantung pada keikhlasan dan kejujuran dalam bekerja dan selalu memberikan bukti dari hasil kerja yang nampak serta bermanfaat kepada masyarakat yang kemudian oleh masyarakat dijadikan sebagai tolok ukur pada kemampuan pemimpin.
Maka dari itu, penting untuk dipahami bahwa kemampuan pemimpin daerah dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan publik, serta dalam mendorong partisipasi aktif warga, sangat mempengaruhi sejauh mana tujuan pembangunan daerah dapat tercapai,jelasnya saat di wawancarai pada beberapa awak media.
Namun, penting untuk diingat bahwa kompetensi teknis semata tidaklah cukup. Bahkan sebaik-baiknya kemampuan analitis dan teknis yang dimiliki oleh para pemimpin, tanpa kemampuan membangun kepercayaan dan hubungan timbal balik yang terakar dalam jaringan sosial masyarakat, upaya pembangunan akan sulit untuk berhasil.
Kemampuan pemimpin untuk terhubung secara sosial dengan warganya menjadi sangat penting dalam memupuk partisipasi kolaboratif dan mengalirkan pengaruh kepemimpinan melalui hubungan sosial yang kuat dan saling mendukung.
Namun apa yang akan kita sajikan kepada masyarakat jika tidak ada satupun hasil kerja yang bermanfaat kepada masyarakat sehingga ada kecenderungan dalam mengambil keputusan secara sepihak yang dapat meningkatkan risiko konflik dan sangat berpotensi menghambat perkembangan daerah.(To/Tim)