Caption : PNIB minta aparat usut tuntas pemicu kericuhan dan tolak keras penceramah yang mengadu domba warga,Kamis (24/07/25).
JOMBANG – JATIM, ASPIRANEWS.ID –
Bentrokan antar dua kelompok massa terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025). Peristiwa ini melibatkan massa yang menolak kegiatan ceramah yang rencananya menghadirkan pimpinan Front Persaudaraan Islam (FPI), Rizieq Shihab, dengan massa pendukung acara tersebut.Kamis(24/07/25).
Kericuhan mengakibatkan sedikitnya lima orang mengalami luka-luka, termasuk beberapa anggota kepolisian yang mencoba meredam situasi. Pihak keamanan setempat dinilai kurang maksimal dalam melakukan antisipasi sehingga situasi memanas hingga berujung bentrokan.
Ketua Umum Pergerakan Nasional Indonesia Bersatu (PNIB), Gus Wal, menyesalkan insiden tersebut dan meminta aparat penegak hukum bertindak cepat. Menurutnya, kejadian di Pemalang merupakan bentuk nyata dari ketegangan sosial yang tidak boleh dibiarkan berlarut.
“Penolakan terhadap tokoh-tokoh yang dianggap kontroversial seharusnya menjadi perhatian serius. Bila dibiarkan tanpa pengawasan ketat, potensi konflik horizontal di masyarakat bisa semakin meningkat,” ujar Gus Wal dalam keterangan tertulis.
PNIB juga menyoroti adanya dugaan penggunaan kekerasan dalam insiden tersebut. Dalam salah satu video yang beredar, terlihat sejumlah massa membawa benda tajam. Gus Wal meminta agar kejadian ini diusut secara menyeluruh untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
“Ceramah keagamaan idealnya membawa kesejukan dan persatuan, bukan malah memicu konflik. Siapapun yang terlibat dalam provokasi dan kekerasan harus ditindak sesuai hukum,” tambahnya.
Lebih lanjut, PNIB mengingatkan agar setiap kegiatan keagamaan yang mengundang perhatian publik, terutama yang mengundang pro dan kontra, perlu dikawal ketat agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Jika konflik terus dibiarkan, kita khawatir potensi bentrokan akan semakin meluas dan mengancam persatuan bangsa. Pemerintah dan aparat harus hadir untuk mencegah itu,” tutup Gus Wal.
PNIB juga menyuarakan tagar #UsutTuntasTragediPemalang dan menyerukan semua pihak menahan diri serta menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.
(SWR)