Caption : Proyek OPLAH di Desa Paron Kecamatan BagorKamis (06/11/25).
NGANJUK – JATIM, ASPIRANEWS.ID –
Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, kini menuai sorotan. Pasalnya, pelaksanaan proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang sekitar 200 meter itu diduga banyak penyimpangan dalam pengerjaannya.Kamis(06/11/25).
Beberapa warga menilai kualitas pekerjaan proyek tersebut kurang baik. Pasir yang digunakan dinilai tidak sesuai standar, serta pasangan batu kali disebut banyak menggunakan batu padas dan tidak memakai campuran pasir-semen (luluh) sebagaimana mestinya.
Salah satu pekerja proyek yang ditemui awak media ASPIRANEWS.ID mengaku bahwa sejak awal pemasangan, pekerjaan dilakukan bukan oleh tukang batu berpengalaman. “Makanya hasilnya terkesan asal-asalan,” ujar salah seorang pekerja yang enggan disebut namanya.
Dalam kesempatan itu, awak media juga sempat menegur dua pekerja terkait metode kerja tanpa luluh, namun justru terjadi adu mulut di lokasi proyek. Beruntung, insiden tersebut tidak berlanjut.
Sementara itu, Kepala Desa Paron, Partono, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan program OPLAH dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia membantah tudingan terkait pekerjaan tanpa luluh, serta meminta maaf atas sikap arogansi pekerja di lapangan.
“Pekerjaan OPLAH ini murni untuk kepentingan petani agar lahan yang sebelumnya sulit ditanami bisa menjadi produktif,” jelas Partono.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan oleh Gapoktan Desa Paron justru dikerjakan langsung oleh Kepala Desa. Hal ini diduga telah menyalahi aturan pelaksanaan program dan berpotensi mengarah pada penyalahgunaan anggaran.
(Swr)
