NGANJUK -JATIM ,ASPIRANEWS.ID – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tak selalu dirayakan dengan sukacita oleh insan pendidikan di Indonesia. Berbagai persoalan masih mendera, termasuk di antaranya sarana pendidikan.
Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Nganjuk. Salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) dengan murid terbanyak di Kecamatan Baron belum sepenuhnya menerima fasilitas yang memadai.
Tidak memiliki Perpustakaan
dijelaskan Kepala Sekolah SDN 2 Waung, Suranto, dari puluhan tahun hingga saat ini berdiri, sekolah yang dipimpinnya tidak sekali pun memiliki perpustakaan. Padahal, perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting dalam gerakan literasi sekolah.
Sebenarnya keberadaan perpustakaan di sekolah bisa dijadikan sebagai tempat bahan bacaan guru, anak didik, dan tamu yang datang. Hanya saja, kami tidak memilikinya, ungkap Suranto kepada kontributor Djavatimes, Jumat (5/5/2023).
Lain halnya dengan perpustakaan, bangunan yang ada di SDN 2 Waung juga tampak memprihatinkan. Dari puluhan ruang yang dimiliki, terdapat empat di antaranya yang masih beratapkan asbes.
Kadang kala anak didik yang menempati ruang beratapkan asbes itu mengeluh kepananasan. Terlebih saat cuaca panas, dan mudah pecah ujar Suranto.
Untuk menyiasati hal tersebut, pihak sekolah memasang kipas angin di dalam ruang.
Namun saat mati lampu, ruangan kembali panas, tutur Kepala SDN 2 Waung.
Persoalan lainnya datang di saat musim hujan tiba. Baru-baru ini misalnya, sebanyak 178 siswa dan puluhan tenaga pendidik SDN 2 Waung melakukan aksi bersih-bersih lingkungan sekolah. Aktivitas itu dilakukan lantaran sekolah mengalami banjir setinggi 15 centimeter.
Yang awalnya kegiatan hendak diisi dengan kegiatan belajar mengajar, akhirnya terpaksa dialihkan kerja bakti, kata Suranto.
Dijelaskan Suranto, SDN 2 Waung menjadi langganan banjir. Alhasil kegiatan belajar-me
Setiap tahunnya mesti banjir, ketinggiannya mulai dari 10 hingga 17 centimeter. Kalau sudah banjir, harus menunggu beberapa jam untuk kembali surut sambil kita manfaatkan kerja bakti, tuturnya
Lebih lanjut ia berharap, dengan timbulnya berbagai persoalan di sekolah yang dipimpinnya, ada kepedulian dari pemerintah daerah untuk memberikan fasilitas yang layak bagi anak didiknya.
Hingga hari ini sekolah kami masih menjadi tempat belajar anak bangsa. Kami berharap, pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk dapat memperhatikan kondisi sarana pendidikan kamipungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk yang dikonfirmasi melalui nomor WhatsApp-nya tampak belum memberikan tanggapan apa pun… ..bahkan dua kali ke ruangnya kantornya . . kosong . . ( red swr)
.