Bombana, Aspiranews.id _ Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bombana terus mengambil langkah konkret dalam mensukseskan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Bombana, yakni One Village One Product (OVOP). Program strategis yang mengedepankan potensi lokal desa ini menjadi tonggak penggerak ekonomi kerakyatan di Bombana.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, kegiatan Rembuk Tematik OVOP yang digelar di Auditorium Tanduale menjadi ruang sinergi seluruh komponen desa mulai dari camat, kepala desa, hingga pendamping desa untuk menyusun langkah nyata menghadirkan produk unggulan dari setiap desa di Bombana,” Rabu (28/5/2025)
“OVOP ini bukan hanya program biasa. Ini gerakan untuk menggali potensi desa dan membangunnya menjadi kekuatan ekonomi lokal,” terang Bupati
Sebagai pelaksana teknis di lapangan, Dinas PMD memastikan seluruh elemen desa didampingi dan diberdayakan dengan pendekatan terukur. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Asyahadi Asyikin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun tahapan persiapan peluncuran OVOP pada tahun 2027 mendatang.
“Nanti 2027 OVOP akan dilaunching. Namun, sejak saat ini kami sudah menyiapkan beberapa instrumen pendukung, seperti sistem pemetaan potensi desa yang menghadirkan data sebaran potensi unggulan di setiap desa. Juga pelatihan tenaga teknis dan pengelolaan produk yang dijadwalkan mulai berjalan pada 2026,” ungkap Asyahadi.

Menurutnya, kesiapan ini dilakukan untuk memastikan program berjalan efektif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat desa.
Tak hanya di sisi teknis, Dinas PMD Bombana juga menindaklanjuti arahan Bupati untuk meningkatkan disiplin dan integritas para kepala desa dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
“Kami mencatat kehadiran kepala desa setiap kegiatan resmi. Ini bagian dari pengawasan sekaligus komitmen kami dalam memastikan amanah pemerintahan desa dijalankan dengan baik,”ujar Asyahadi
Kepala Desa Lora, Herman Saputra, S.Kom, mengapresiasi langkah Dinas PMD yang menurutnya perlu dilanjutkan dengan aksi kolaboratif di lapangan.
“Kita semua harus bergerak. Pemerintah daerah dan desa perlu turun langsung, bekerja konkret menyusun model usaha desa yang kuat,” ungkap Herman
OVOP hadir sebagai jawaban atas tantangan desa untuk mandiri secara ekonomi. Dinas PMD Bombana, melalui rancangan regulasi, pelatihan, dan pemetaan potensi, kini tengah membangun ekosistem ekonomi desa yang inklusif.
“Melalui OVOP, kami ingin setiap desa di Bombana punya jati diri, punya produk unggulan yang bukan hanya dibanggakan, tetapi bisa dijual dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tutup Asyahadi.
Dengan langkah-langkah terukur dan solid, Dinas PMD Bombana menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis desa dalam mengawal pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan hingga tahun 2027 dan seterusnya.
Laporan: Fn






