“The Root of Java Dinilai Tak Sesuai Sejarah, PNIB Tolak Keras”

Caption : Ketua Umum PNIB,tolak kebijakan Bupati mengubah Semboyan Kota Jombang dari Kota Santri menjadi The Root of Java.

 

JOMBANG, ASPIRANEWS.ID – Rencana Bupati Jombang, Warsubi, mengubah semboyan kota dari “Kota Santri” menjadi “The Root of Java” menuai penolakan keras dari ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Perubahan ini dinilai mengaburkan identitas sejarah Jombang yang dikenal sebagai kota kelahiran para ulama besar.

Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau Gus Wal, menyatakan bahwa ide tersebut tidak memiliki akar historis dan dianggap sebagai upaya mengganti nilai-nilai Islam tradisional dengan paham Wahabi yang berkedok modernisasi.

“Bupati jangan lupa sejarah…!,Jombang identik dengan kaum sarungan,Jangan sekali-kali di-Wahabikan demi pencitraan,” tegas Gus Wal dalam wawancara di kediamannya.

Baca Juga:  Kapolda Jatim Buka Musrenbang 2024,Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Menurutnya, istilah “The Root of Java” tidak mencerminkan sejarah maupun kearifan lokal masyarakat Jombang. Ia menilai hal ini sebagai bentuk pengabaian terhadap warisan para ulama pendiri kota. PNIB bersama masyarakat menolak semboyan baru tersebut dan meminta bupati mendengar aspirasi warga.

“Bupati itu pelayan rakyat, bukan penguasa. Kalau tidak mau dengar suara rakyat, lebih baik diganti,” tambahnya.

PNIB juga menolak keberadaan sekolah yang mereka anggap menyebarkan paham Wahabi, seperti Wonosalam Boarding School, dan menegaskan akan terus melawan penyusupan paham radikal ke masyarakat.

Gus Wal menutup pernyataannya dengan ajakan untuk menjaga desa dan lingkungan dari infiltrasi paham asing yang berpotensi menumbuhkan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.(SWR)

Baca Juga:  Sinergitas Polres Ngawi Laksanakan Patroli Bersama TNI Amankan Pilkades Serentak

Pos terkait