Caption : Ketua UKM Pagar Nusa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA),menilai sangsi terhadap tayangan Xpose Uncensored di Trans7 menuai kritik dari kalangan santri.
JAKARTA , ASPIRANEWS.ID – Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang hanya memberikan sanksi ringan berupa penghentian sementara tayangan Xpose Uncensored di Trans7 menuai kritik dari kalangan santri.
Ketua UKM Pagar Nusa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Fakhrizal Sa’dan Mansyur, menilai langkah KPI menunjukkan lemahnya komitmen moral lembaga pengawas penyiaran terhadap nilai publik.
“KPI tampak memilih posisi aman di tengah tekanan industri media yang rakus sensasi. Padahal tugas mereka adalah berpihak pada publik, bukan tunduk pada kepentingan komersial,” tegas Fakhrizal.
Ia menilai sanksi administratif justru menimbulkan kecurigaan publik, sebab belum ada kejelasan siapa pihak di balik penyiaran konten vulgar tersebut. Pagar Nusa mendesak KPI mengungkap secara terbuka proses investigasi dan menindak tegas jika ditemukan unsur kesengajaan.
“Sanksi ringan tidak cukup. KPI harus membuktikan diri sebagai pengawal moral ruang siar nasional, bukan biro administrasi yang kehilangan nurani,” tutup Fakhrizal.
(SWR)