Caption : foto personel Polsek Nganjuk Kota kerja bakti melalukan pembersihan di sungai Ploso Jalan Anjuk Ladang 1, Kecamatan Nganjuk, Selasa (25/11/2025).
NGANJUK – JATIM, ASPIRANEWS.ID –
Memasuki musim hujan, jajaran Polsek Nganjuk Kota bersama BPBD, Dinas Pengairan, unsur 3 Pilar Kelurahan Ploso, serta warga sekitar turun langsung melakukan kerja bakti pembersihan rumpun bambu di aliran Sungai Ploso, Jalan Anjuk Ladang 1, Kecamatan Nganjuk, Selasa (25/11/2025).
Dari pantauan di lokasi, petugas bersama warga terlihat bergotong royong mengangkat tumpukan barongan bambu yang menyangkut di bawah jembatan. Material bambu yang terbawa arus itu selama ini menjadi salah satu penyebab tersendatnya aliran air dan dinilai rawan menimbulkan banjir jika dibiarkan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mitigasi banjir yang terus digencarkan pemerintah dan aparat keamanan, terutama di kawasan padat penduduk. Pembersihan dilakukan menggunakan alat seadanya dengan koordinasi yang cukup solid antara petugas dan masyarakat.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan apresiasinya terhadap langkah proaktif yang dilakukan Polsek Nganjuk Kota dan unsur terkait.
“Kerja sama antara petugas dan masyarakat ini menunjukkan kesiapsiagaan yang baik dalam mencegah potensi banjir. Kita ingin memastikan aliran sungai tetap normal, terlebih saat curah hujan meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Nganjuk Kota, KOMPOL Jumari, S.H., menegaskan bahwa penumpukan rumpun bambu di titik tersebut memang kerap terjadi sehingga pembersihan harus dilakukan secara berkala.
“Hambatan aliran air harus segera ditangani. Kami bersama 3 pilar dan warga akan terus melakukan monitoring dan pembersihan agar Sungai Ploso tetap aman,” jelasnya.
Warga sekitar menyambut baik kerja bakti tersebut. Setelah pembersihan dilakukan, aliran air kembali lancar dan risiko penyumbatan dapat diminimalkan.
Melalui aksi gotong royong ini, Polres Nganjuk dan Polsek Nganjuk Kota menegaskan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat, khususnya menghadapi cuaca ekstrem yang mulai meningkat di wilayah Jawa Timur.
(Arif Y)







