Caption : Sarur Cahya beserta para petani unjuk rasa di depan gedung Graha Adyana saat Kunker Menteri Pertanian Dr.Ir.Andi Amran Sulaiman terkait Permentan nomor 10 tahun 2022,(Kamis 23/11/23)
NGANJUK – JATIM, ASPIRANEWS.ID –
Sarur Cahya Ramadhana, S.M beserta 36 petani dari kabupaten Nganjuk datangi gedung Graha Adyana merak urak Tuban, bersamaan kunjungan kerja menteri pertanian Dr.Ir. Andi Arman Sulaiman bersama eselonya dan gubernur Jawa timur Khofifah Indar parawansa di kabupaten Tuban Jawa Timur.
Kedatangan mereka menuntut agar peraturan menteri pertanian nomor 10 tahun 2022 dicabut, karena tidak relevan dengan kondisi riil dilapangan, “Keberpihakan pemerintah terhadap petani perlu dipertanyakan, karena dalam Permentan tersebut, petani tidak diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri, salah satu sarana produksi mereka, yakni pupuk hanya dua jenis saja yang disubsidi, yakni uria dan Ponska, jumlahnya pun juga dipangkas,” ungkap sahrur Cahya Ramadhana
Mereka terlihat membentangkan spanduk bertuliskan, cabut Permentan no 10 tahun 2022, alokasi cupet (sedikit) distribusi ruet (sulit) petani mumet (pusing) saatnya petani berdaya bukan diperdaya.
Tidak hanya petani Nganjuk namun petani dari Jember Jumantoro juga menyuarakan hal yang sama bahkan dia membentangkan spanduknya dipagar gedung Graha Adyana bersama rekan – rekannya, melihat hal itu satpol PP setempat melarangnya dan meminta Jumantoro melepas spanduknya.
Perlu diketahui Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terkenal dengan komoditi pertanian yang surplus (tercatat pada bulan Mei 2020) meskipun daerah industri, pada Kamis 23/11/2023 Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Arman Sulaiman, S.P., M.P beserta eselon 2 Kementrian didampingi Gubernur Jawa Timur Dr.H.C.UA, Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si dan Forkopimda Tuban melakukan panen raya dibeberapa titik.
Usai panen raya pak Menteri bersama eselonya ( dua orang Dirjen, Kabadan BPPSDMP) serta Gubernur Jawa Timur, melakukan temu petani dan PPL se Jawa Timur, dan perwakilan petani di Gedung Graha Adyana Merak – Urak Tuban, kekompakan PPL dan petani membuat Pria mantan PPL.di Sulawesi itu tak berkutik, dan menyanggupi untuk mencabut Permentan yang tidak setrategis tersebut, sontak, keputusan menteri itu sambut sorak Sorai hadirin sejumlah 4 ribu orang tersebut
(Reporter , Swr)